Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Menawarkan Barang Via WA

Cara Menawarkan Barang Via WA
Cara Menawarkan Barang Via WA

EvinHai, para pejuang jualan online! Siapa nih yang sering ngerasain susahnya nawarin barang via WhatsApp?

Entah itu produk fisik, jasa, atau bahkan barang bekas. Kalau caranya salah, bisa-bisa chat kita malah dibaca doang, atau lebih parah lagi nih, malah langsung di archive.

Nah, biar nggak gagal paham, yuk simak cara menawarkan barang via WA yang efektif, sopan, dan nggak bikin orang ilfeel. Simak sampai habis, ya!

{tocify} $title={Table of Contents}

Cara Menawarkan Produk Di WhatsApp

Ok, gak perlu lama-lama. Yuk, kita cari tahu gimana sih cara yang benar waktu mau promosiin barang di WA, biar calon pembeli langsung order.

1. First Impression

Bayangin kamu lagi santai, tiba-tiba ada chat masuk:  

"Hai, mau beli tas? Murah kok!"

Apa reaksimu? Skip atau block? Yup, kebanyakan orang bakal males bales karena merasa dipaksa beli.

Solusinya:

- Awali dengan salam dan perkenalan dulu. Contoh:  

 "Halo, Pak/Bu! Saya [Nama] dari [Nama Toko/Jasa]. Boleh kenalan dulu?"

- Jangan langsung jualan. Bangun rapport dulu, misal dengan nanya kabar atau kasih value kecil (info diskon, tips, dll).  

2. Atur Bahasa Chat, Jangan Kayak Robot

Orang lebih suka diperlakukan spesial, bukan kayak sekadar nomor di broadcast list.

Contoh yang salah:

"Promo hari ini! Beli 2 gratis 1. Buruan sebelum kehabisan!" (Terkesan generic banget, kan?)  

Contoh yang bener:

"Hai [Nama], saya liat kamu pernah cari sneaker kualitas bagus. Kebetulan kami lagi ada stock terbatas nih, warna hitam dan putih. Mau saya kasih rekomendasi?"

Tips:

- Gunakan nama lawan bicara.  

- Referensikan kebutuhan mereka (misal: "Kemarin kamu tanya tentang skincare ya...").  

3. Pakai Media yang Menarik

Teks doang? Boring dong! Orang lebih mudah tertarik kalau ada visualnya.  

Ide konten WA:

- Foto produk dari berbagai angle + keterangan singkat.  

- Video demo (misal: cara pakai, unboxing, testimoni).  

- Voice note buat kesan lebih personal.

Contoh chat:

"Nih, saya kirim videonya ya biar lebih jelas. Produknya waterproof dan ada garansi 1 tahun!"

4. Jelasin Benefit, Bukan Cuma Fitur

Orang nggak beli produk karena speknya, tapi karena manfaatnya buat mereka.  

Misal:

❌ "Tas ini bahan sintetis, ada 3 kompartemen." (Fitur)  

✅ "Tas ini anti air, muat banyak barang, dan ada tempat khusus laptop biar aman!" (Manfaat)

Kalau perlu pakai teknik AIDA (Attention, Interest, Desire, Action):

1. Attention: "Tahu nggak, tas ini bisa bantu kamu bawa laptop + dokumen tanpa khawatir kehujanan?"  

2. Interest: "Bahan waterproof-nya udah tested dipakai traveler lho!"  

3. Desire: "Cocok banget buat kamu yang sering mobile kerja."  

4. Action: "Kalau minat, bisa langsung WA saya ya. Stock terbatas!"  

5. Beri Penawaran yang Sulit Ditolak

Diskon? Gratis ongkir? Bonus? Yes, please!

Contoh penawaran menarik:

- "Hari ini ada flash sale diskon 30% + gratis pouch cantik!"

- "Beli sekarang, gratis konsultasi styling senilai 100rb!"

- "Buat 5 pembeli pertama, bisa COD tanpa DP!"

Catatan:

- Deadline bikin orang cepat ambil keputusan ("Promo hingga besok jam 12 siang!").  

- Pakai kata "Khusus untuk kamu" biar terasa eksklusif.  

6. Jangan Lupa CTA (Call-to-Action)

Jangan berharap orang bakal otomatis beli kalau kamu cuma kasih info doang.

CTA yang baik itu kayak gini:

- "Minat? Langsung balas 'YA' atau klik link ini ya: [link]" 

- "Bisa saya bantu booking sekarang?"

- "Gimana, mau warna merah atau biru?" (Teknik lassumptive close. Anggap mereka udah mau beli).  

7. Handle Penolakan dengan Elegan

Nggak semua orang langsung bilang "iya". Ada yang tanya-tanya dulu, bandingin harga, atau malah ghosting.  

Respons bijak:

- Kalau mereka bilang "mahal":

  "Saya ngerti kok. Tapi produk ini ada garansi 1 tahun dan free servis, jadi lebih hemat buat jangka panjang."

- Kalau mereka minta waktu:

  "Gak masalah! Nanti saya follow up lagi besok ya. Ada yang mau ditanyakan dulu?" 

- Kalau di-ignore:

  Jangan spam! Tunggu 1-2 hari, lalu kirim follow-up singkat:  

  "Hai [Nama], kemarin saya kirim info produk X. Ada yang bisa saya bantu?"

8. Pakai Fitur WhatsApp

Emang fitur-fiturnya apa aja nih? Begini contohnya:

- WA Business: Buat catalog, quick reply, dan label pelanggan.

- Link langsung ke chat: "Klik link ini buat konsultasi gratis: wa.me/628..."

- Status WA: Update promo lewat fitur status biar lebih ke push.  

9. Jaga Etika & Jangan Over Promote 

Maksudnya gimana sih? Contohnya sikap seperti ini:

- Jangan chat jam 12 malam atau terlalu sering.  

- Hindari kata-kata memaksa ("Harus beli sekarang!").  

- Ucapkan terima kasih meskipun mereka nggak beli.  

10. Evaluasi & Tingkatkan Strategi

Cek mana yang bekerja:  

- Chat panjang vs singkat?  

- Pagi/sore/malam, kapan respon lebih banyak?  

- Produk mana yang paling sering ditanyakan?  

Catet, terus improvisasi!

Penutup

Menjual via WhatsApp itu nggak cuma soal produk bagus, tapi juga cara komunikasi yang asik dan nggak norak. Kuncinya ada di personal, bermanfaat, dan nggak maksa.  

Kalau kamu punya trik jitu lain, share di komen ya! Atau kalau mau tanya-tanya, langsung WA aja, eh, becanda! 😆  

Selamat menjual, semoga closingan lancar! 🚀  

Posting Komentar untuk "Cara Menawarkan Barang Via WA"