Contoh Berikut yang Tidak Termasuk Manfaat Teknologi dalam Bidang Pendidikan adalah
Manfaat Teknologi dalam Bidang Pendidikan |
Evin - Pendidikan adalah fondasi bagi pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, bidang ini telah mengalami transformasi signifikan berkat kemajuan teknologi.
Selama bertahun-tahun, teknologi telah menjadi salah satu alat paling kuat dalam memajukan sistem pendidikan. Namun, seperti halnya dengan alat lain, penggunaan teknologi dalam pendidikan juga memiliki tantangan dan batasan yang perlu dipertimbangkan.
{tocify} $title={Table of Contents}
Apa-apa saja contoh dari ketidaktepatan pemanfaatan teknologi dalam bidang pendidikan? Berikut diantaranya:
1. Kurangnya Interaksi Sosial
Teknologi memang memudahkan proses belajar mengajar antar guru dan murid, terlebih saat terjadinya pandemi covid kemarin.
Namun, disisi lain penggunaan teknologi dalam pembelajaran online bisa mengurangi interaksi sosial antara siswa, guru, dan teman sekelas. Ini dapat menyebabkan isolasi sosial dan kesulitan dalam pengembangan keterampilan sosial.
Sebagai contoh, ketika para murid kembali belajar di sekolah pasca belajar dari rumah akibat pandemi, para siswa cendrung seperti tidak mengenal satu sama lain karena sedikit canggung akibat hanya bertemu via online.
2. Ketergantungan yang Berlebihan
Dibanding buku, saat ini siswa bisa menjadi terlalu bergantung pada teknologi dalam pembelajaran, untuk mendapatkan jawaban dari soal-soal yang diberikan.
Seperti yang kita tahu, sekarang ini banyak sekali website seperti brainly yang menyediakan soal dan jawaban dengan mudah.
Walau tidak jelek juga, namun hal ini dapat mengurangi kemampuan mereka untuk memecahkan masalah dan menemukan solusi secara mandiri tanpa bantuan teknologi.
3. Gangguan dan Kecanduan
Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar komputer, handphone atau perangkat lainnya bisa menyebabkan gangguan dan bahkan kecanduan, yang dapat mengganggu konsentrasi dan fokus belajar.
Terlebih jika di gadget tersebut terpasang aplikasi media sosial. Daripada belajar, mungkin mereka lebih tertarik scroll instagram maupum tiktok.
Belum lagi godaan dari game favorit. Alih-alih belajar, nantinya mereka justru menghabiskan waktu memainkan game online tersebut.
4. Kesenjangan Akses
Tidak semua siswa memiliki akses yang sama terhadap teknologi. Ini bisa menciptakan kesenjangan akses ke pendidikan, dengan beberapa siswa yang kurang beruntung tidak dapat mengikuti pembelajaran online dengan baik.
Walau hampir semua orang punya handphone, tapi belum tentu punya ponsel yang canggih.
Apalagi jika memasuki daerah pedalaman. Jangankan sinyal internet, listrik pun belum tentu masuk. Ini sangat menyulitkan bagi siswa, karena terlihat jelas kesenjangannya.
5. Ketidakamanan dan Privasi
Penggunaan teknologi dalam pendidikan juga dapat menghadirkan risiko keamanan dan privasi data siswa jika tidak dijaga dengan baik. Hal ini bisa menyebabkan data siswa tersebar, tanpa adanya privasi lagi.
Sebenarnya mungkin tidak ada untungnya bagi para hacker untuk meretas data siswa, karena tidak memiliki keuntungan finansial bagi mereka.
Namun walau begitu, untuk mencegah sesuatu yang tidak diinginkan, tak ada salahnya siswa menjaga keamanan dan memperketat cyber security.
6. Kecurangan
Biasanya saat ujian di sekolah, kecil kemungkinan siswa berbuat curang untuk mencontek karena diawasi oleh pengawas ujian. Sesuatu yang tidak bisa dilakukan saat ujian via online.
Dalam ujian online atau tugas yang tidak diawasi dengan baik, ada risiko lebih besar adanya kecurangan, seperti melihat jawaban dari internet dan copy paste ke halaman soal.
Hal ini besar kemungkinan terjadi. Jalan pintas ini lumrah dilakukan siswa untuk menghemat waktu agar mendapatkan jawaban yang benar.
7. Gangguan Teknis
Masalah teknis kerap terjadi saat belajar online dan sering dikeluhkan para siswa. Seperti gangguan koneksi internet, sehingga menyebabkan sinyal lemot.
Hal ini tak jarang terjadi di kota-kota besar. Apalagi untuk siswa yang ada didaerah pelosok. Tentu saja kecepatan internetnya berbeda dibanding di kota.
Masalah teknis lainnya yaitu perangkat yang rusak, yang dapat mengganggu proses pembelajaran dan menyebabkan ketidaknyamanan. Jika sudah begini murid bakal kelabakan karena sangat susah mengikuti proses online learning.
8. Kurangnya Kontrol Terhadap Konten
Terkadang, penggunaan teknologi pendidikan dapat membuka akses ke konten yang tidak sesuai atau tidak pantas bagi siswa, tanpa pengawasan yang tepat.
Memang saat ini kemkominfo telah berupaya memblokir situs terlarang tersebut, untuk mencegah orang-orang khususnya anak di bawah umur untuk mengaksesnya.
Akan tetapi, dengan aplikasi vpn celah itu bisa saja ditembus. Jadi, kurangnya kontrol terhadap konten sangat berpengaruh dan menjadi contoh ketidaksesuaian teknologi.
9. Gangguan Perhatian
Ketika belajar online, banyak sekli gangguan-gangguan yang menyebabkan hilangnya fokus mengikuti pembelajaran.
Sebagai contoh, terlalu banyak pesan teks, notifikasi, atau distraksi online lainnya yang dapat mengganggu perhatian siswa selama proses belajar.
Alhasil, seharusnya mereka fokus saja belajar, namun mata mereka justru terfokus ke notif yang masuk, lalu ingin sekali untuk segera membuka pesan masuk tersebut.
10. Kurangnya Keterampilan Kepemimpinan
Interaksi fisik dan sosial yang terbatas dalam pembelajaran online dapat mengurangi peluang siswa untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan kerja tim.
Karena berbeda antara interaksi langsung secara tatap muka, dengan komunikasi hanya dengan menatap layar laptop.
Kurangnya ketegasan, emosi yang ditimbulkan, dan hal-hal lainnya juga berefek terhadap pengambilan keputusan, ketika mengikuti tugas kelompok.
11. Kurangnya Aktivitas Fisik
Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar dapat mengakibatkan kurangnya aktivitas fisik, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik siswa.
Rata-rata sekali belajar online bisa menghabiskan waktu 3-4 jam. Dengan begini, siswa yang masih muda bisa terkena masalah kesehatan.
Seperti mata yang memudar atau fisik yang tidak fit akibat kelelahan karena terlalu lama duduk di depan layar.
Teknologi memang menjadi solusi bagi siswa untuk belajar, dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh perangkat elektronik ini. Namun, bukan berarti selalu aman digunakan.
Karena juga terdapat dampak negatif yang ditimbulkan. Dalam merancang pendidikan berbasis teknologi, penting untuk mempertimbangkan efek-efek negatif dan mencari cara untuk mengurangi risikonya sambil memaksimalkan manfaat teknologi dalam proses pembelajaran.
Posting Komentar untuk "Contoh Berikut yang Tidak Termasuk Manfaat Teknologi dalam Bidang Pendidikan adalah"